Planet minor adalah obyek astronomi yang berada dalam orbit langsung mengelilingi Matahari yang bukan merupakan planet atau komet. Planet minor pertama yang ditemukan adalah Ceres pada 1801. Sejak itu, lebih dari 200.000 planet minor ditemukan, kebanyakan berada dalam sabuk asteroid.
Istilah "planet minor" telah digunakan sejak abad ke-19 untuk mengklasifikasikan obyek-obyek tersebut. Istilah planetoid juga digunakan, khususnya untuk obyek-obyek yang besar. Secara tradisi, istilah asteroid, planet minor, dan planetoid kurang lebih sama, namun kemudian pengelompokannya menjadi rumit setelah penemuan sejumlah planet minor di belakang orbit Yupiter dan khususnya Neptunus yang tidak dipertimbangkan sebagai asteroid.
Sebelum 2006, Persatuan Astronomi Internasional secara resmi menggunakan istilah planet minor, namun pada pertemuan tahun 2006 diklasifikasi ulang menjadi planet katai dan Benda Kecil Tata Surya.Obyek disebut sebagai planet katai jika gravitasi mereka mencukupi sehingga mencapai kesetimbangan hidrostatik, yaitu, jika bentuknya elipsoid, dengan planet minor lainnya dan komet disebut "benda kecil tata surya". The IAU states: "the term 'minor planet' may still be used, but generally the term 'small solar system body' will be preferred." Namun demikian, untuk kepentingan penomoran dan penamaan, pembedaan tradisional antara planet minor dan komet masih dipertahankan.
Bulan Saturnus, Mimas adalah benda terkecil yang diketahui berada dalam kesetimbangan hidrostatik (walaupun tidak memenuhi syarat sebagai planet katai karena orbitnya yang tidak secara langsung mengitari Matahari), sementara asteroid Pallas mungkin adalah benda terbesar yang tidak mencapai kesetimbangan hidrostatis. Hingga saat ini IAU secara resmi mengelompokkan 5 obyek sebagai planet katai. Diurutkan berdasarkan penemuan dan jarak dari Matahari, mereka adalah Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
Berikut ini adalah penjabaran dari planet katai tersebut:
1. CERES
Ceres merupakan salah satu planet minor atau planet kerdil yang terletak pada sabuk asteroid. Ceres ditemukan oleh seorang astronom berkebangsaan Italia yang bernama Giuseppe Piazzi.Pada tanggal 1 Januari 1801, Piazzi menemukan cahaya bintang yang bergerak di angkasa. Awalnya, ia mengiranya merupakan sebuah bintang, tetapi ketika ia melihat bintang itu bergerak, ia mengatakan bahwa obyek itu adalah sebuah planet, atau yang ia sebut "bintang baru".
Awalnya saat ditemukan Ceres dianggap sebagai sebuah planet, namun setengah abad kemudian dan selama 150 tahun selanjutnya, Ceres diklasifikasikan sebagai sebuah asteroid. Pada 24 Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional memutuskan untuk mengubah status Ceres menjadi "planet katai".
Ceres mempunyai massa sebesar 9,45±0,04 × 1020 kg. Dengan diameter sekitar 950 km, Ceres adalah benda angkasa terbesar di sabuk asteroid utama.
2. PLUTO
Planet Pluto ditemukan oleh Clyde William Tombaugh seorang astronom berkebangsaan Amerika Serikat. Sebagai seorang peneliti muda yang bekerja untuk Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona, Tombaugh menemukan Pluto dalam suatu pencarian sistematik akan sebuah planet trans-Neptunus (yang juga disebut Planet X), yang telah diramalkan oleh Percival Lowell dan William Pickering.Nama "Pluto" diusulkan oleh Venetia Burney, seorang gadis murid sekolah Inggris berusia 11 tahun yang kini masih hidup dan tinggal di Inggris. Usul ini terpilih dari sekian banyak nama lainnya kaerna nama itu sesuai dengan nama Romawi dewa dari dunia bawah, yang mampu membuat dirinya tidak terlihat, dan sebagian karena itu merupakan inisial Percival Lowell PL yang terbentuk dari dua huruf pertamanya. Nama Pluto resmi diterima pada 1 Mei 1930.
Sebelum 24 Agustus 2006, Pluto berstatus sebagai sebuah planet dan setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.Namun setelah IAU (International Astronomical Union)mengumumkan bahwa Pluto
tidak memenuhi syarat sebagai planet maka Pluto dinyatakan sebagai planet katai atau planet minor.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita.
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terkecil pada Juli 2015.
3. HAUMEA
Haumea, secara resmi disebut (136108) Haumea dan sebutan sementara (136108) 2003 EL61 adalah planet katai di sabuk Kuiper, secara kasar sekitar sepertiga massa Pluto, ditemukan oleh tim Mike Brown di Caltech di Amerika Serikat atau J. L. Ortiz et al. dari Instituto de AstrofĂsica de AndalucĂa di Observatorium Sierra Nevada di Spanyol (masih merupakan kontroversi). Minor Planet Center menyatakan grup Ortiz sebagai penemu karena merupakan yang pertama mengumumkan obyek tersebut. Pada tanggal 17 September 2008, Haumea diklasifikasikan sebagai planet katai oleh IAU.
Haumea mengorbit Matahari pada area yang kita kenal sebagai area Sabuk Kuiper, yang letaknya di luar Neptunus. Ia merupakan objek terbesar keempat di Sabuk Kuiper setelah Eris, Pluto dan Makemake, yang kesemuanya kita kenal sekarang sebagai planet katai. yang mengejutkan dari Haumea adalah rotasinya yang sangat cepat, dengan satu hari di Haumea hanya membutuhkan waktu 3.9 jam saja. Tak ada objek besar lain di Tata Surya yang berputar secepat itu. Putaran yang cepat membuat Haumea memiliki bentuk yang lonjong dan putaran cepatnya diperkirakan terjadi akibat adanya tabrakan masif lebih dari satu milyar tahun lalu.
Akibat dari jaraknya yang sangat jauh dari Bumi, Haumea hanya bisa terlihat sebagai titik cahaya yang hampir redup. Informasi tentang planet katai ini lebih banyak didapat dari variasi kecerlangan di kurva cahayanya. Krapatan haumea diperkirakan 2,5 kali kerapatan air. hasil pengamatan spektroskopik juga menunjukkan kalau Haumea ini dilingkupi air es, dan kerapatan yang demikian tinggi bisa memberi informasi kalau Haumea memiliki interior berupa batuan. Berbeda jauh dari permukaan esnya yang cerlang.
Pengamatan yang baru akan dilakukan pada area gelap tersebut di tahun 2010 dengan menggunakan ESO Very Large Telescope untuk mendapatkan detil yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi komposisi kimia di Haumea dan memecahkan misteri asal muasal planet kerdil tersebut.
4. MAKEMAKE
Makemake (mah-kay mah-kay) , secara resmi disebut (136472) Makemake, adalah planet katai di Tata Surya yang terletak di sabuk Kuiper. Diameter planet katai ini kira-kira sekitar tiga per empat Pluto. Makemake tidak memiliki satelit. Rata-rata temperaturnya yang sangat rendah (sekitar 30 K) menandai bahwa lapisan Makemake terdiri dari metana, etana dan kemungkinan es nitrogen.
Makemake adalah dewa kemanusiaan dan dewa kesuburan dalam mitologi di Kepulauan Pasifik Selatan yakni di pulau Rapa Nui. Di sana makemake dikenal sebagai dewa yang memimpin suku manusia burug Tangata dan ia adalah dewa yang berbentuk burung laut. Menurut legenda si burung laut ini adalah inkarnasi dari makemake. Simbol makemake adalah manusia berkepala burung dan bisa ditemukan di petrolypse di kepulauan tersebut.
Makemake yang bagi Mike Brown penemunya masih dipanggil kelinci Paskah, merupakan salah satu penghuni baru kelas planet katai dengan ukuran 2/3 Pluto dan orbitnya tidaklah aneh. Yang pasti makemake ini merupakan salah satu objek yang paling terang di Sabuk Kuiper selain Pluto. Permukaan makemake dilapisi oleh sejumlah besar es metana murni yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut. Makemake memliki kecerlangan 16.7 magnitud dan bisa dilihat di konstelasi Coma Berenices dengan diameter sekitar 1500 km dan sampai saat ini belum ada satelit yang terdeteksi disekitar makemake.
5.ERIS
Eris (nama resmi: 136199 Eris; sebelumnya dikenal sebagai 2003 UB313 dan juga Xena) adalah sebuah planet katai yang ditemukan pada hari Jumat, 29 Juli 2005 oleh tiga astronom dari Amerika Serikat, Profesor Mike Brown, Chad Trujillo, dan David Rabinowitz dari Institut Teknologi California (Caltech), yang juga menemukan beberapa objek-objek serupa planet pada area Sabuk Kuiper.
Awalnya diklaim oleh penemunya sebagai sebuah planet (namun status "planet katai" kemudian diterima), Eris sangat dingin, berbatu-batu dan lebih besar daripada Pluto. Eris diketahui mempunyai sebuah bulan, Dysnomia, yang ditemukan pada 10 September 2005.
Eris memiliki diameter sekitar 3.000 kilometer, sehingga merupakan objek terbesar yang ditemukan di tata surya setelah Neptunus dideteksi tahun 1846. Eris juga lebih besar dari Pluto, bekas planet terkecil yang ditemukan pada 1930. Eris berjarak hampir 15 miliar kilometer (sembilan miliar mil) atau sekitar tiga kali jarak Pluto dari matahari. Dibanding Bumi, jaraknya 97 kali dibanding jarak Bumi-Matahari.
Eris adalah benda paling jauh yang pernah diketahui untuk mengitari di seluruh Matahari. Ukurannya mungkin satu setengah kali lebih besar dari Pluto. Objek angkasa ini terlihat pertama kali tahun 2003. Ia terlihat lewat teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar dan teleskop 8m Gemini di Mauna Kea, Hawaii. Pertama kali terlihat 21 Oktober 2003, namun para astronom tidak melihatnya lagi hingga 15 bulan kemudian. Baru pada 8 Januari 2005 ia terlihat lagi. Selain Brown, penemu lainnya adalah Chad Trujillo dari Observatorium Gemini di Hawaii, dan David Rabinowitz dari Universitas Yale.
Eris terlihat lebih redup dari Pluto, tapi itu karena jaraknya tiga kali lebih jauh. Bila ia berada di tempat Pluto, ia akan terlihat lebih terang. Sejak ditemukan, penyebutan objek ini sebagai planet menjadi perdebatan.
6. SEDNA
90377 Sedna adalah sebuah objek trans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E. Brown (Caltech), Chad Trujillo (observatorium Gemini) dan David Rabinowitz (Universitas Yale) pada 14 November 2003. Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh yang pernah diamati pada saat itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km dengan massa 1,7 - 6,1 x 1021 kg. Perihelion Sedna 76,156 AU sedangkan aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan 12.000 tahun untuk satu kali mengorbit Matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar